Selasa, 20 April 2010

Tahapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Tahapan Pembelajaran Berbasis Masalah

Pembelajaran berbasis masalah memiliki tahapan-tahapan yang harus dilaksanakan. Tahapan tersebut terdiri dari lima tahapan seperti yang dikemukakan oleh Arends (dalam Dasna dan Sutrisno, 2007). Tahapan tersebut antara lain adalah sebagai berikut :

1) Mengorientasikan siswa pada masalah
Tahapan ini merupakan tahapan awal dimana siswa dihadapkan pada permasalahan yang akan dipecahkan. Kegiatan diawali dengan apersepsi terhadap pengetahuan yang telah dimiliki oleh siswa. Kemudian guru melakukan motivasi dan penggalian konsepsi awal dengan menampilkan fenomena-fenomena yang terkait dengan materi yang akan dipelajari. Setelah itu, guru memunculkan permasalahan berdasarkan pada fenomena yang telah diamati berupa pertanyaan-pertanyaan sehingga mampu memotivasi dan menarik perhatian siswa.

2) Mengorganisasi peserta didik
Pemecahan masalah memerlukan proses dan situasi yang terorganisasi sehinngga mampu mencapai tujuan dengan baik. Pada tahap ini, siswa diorganisasikan untuk membentuk kelompok-kelompok yang akan memecahkan permasalahan. Tahap ini pun meliputi penginformasian logistik untuk penyelidikan, tugas-tugas belajar siswa serta pemodelan pembelajaran yang akan dilakukan oleh siswa. Tahap ini dapat dikatakan pula sebagai tahap persiapan penyelidikan.

3) Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok
Penyelidikan adalah inti dari pembelajaran berbasis masalah.. penyelidikan yang dilakukan meliputi pengumpulan data dan eksperimen, berhipotesis dan penjelasan, dan memberikan pemecahan. Pengumpulan data dan eksperiment merupakan aspek yang sangat penting. Pada tahap ini, guru harus mendorong siswa untuk mengumpulkan data dan melaksanakan eksperimen (mental maupun aktual) sampai mereka betul-betul memahami dimensi situasi permasalahan.

4) Mengembangkan dan menyajikan hasil
Tahap penyelidikan diikuti dengan menciptakan hasil karya dan pameran. Hasil karya lebih dari sekedar laporan tertulis, namun bisa suatu videotape (menunjukkan situasi masalah dan pemecahan yang diusulkan), model (perwujudan secara fisik dari situasi masalah dan pemecahannya), program komputer, dan sajian multimedia. Hasil karya tersebut kemudian disajikan dan guru berperan sebagai organisator pada penyajian tersebut.

5) Menganalisis dan mengevaluasi proses dan hasil pemecahan masalah
Guru membantu siswa menganalisis dan mengevaluasi proses mereka sendiri dan keterampilan penyelidikan dan intelektual yang mereka gunakan. Pada tahap ini guru membantu siswa melakukan refleksi terhadap penyelidikan dan proses-proses yang digunakan selama berlangusungnya pemecahan masalah.

Tidak ada komentar: